Artikel Terbaru

Mahligai Para Insan, Insannya dan Kehidupan - Satu Puisi

Wahai permaisuri syurga yang tak jauh dari pelupuk mata Kabut yang ada bersemi diantara bumi dan langit Melintasi dan senantiasa banyak menutupi untuk melihatmu Menjauhkan yang terdekat demi kebahagiaan yang sekejap

Oh Mahligai Para Insan semesta alam Tiadalah sujudku ini hanya untuk mencapai kebahagiaan abadi Berharap menggapaiMu diantara beribu kabut yang terasa menderu Dzat ini tiada lain hanya milikMu namun raga ini tiada kuat dihidupku

Lawas turun ke bumi ini telah beberapa kali ternodai Namun diri ini selalu terbangun mengembalikan sutra suci yang hendak pergi Terbang melintasi semua pesona mata yang menipu Mengisi ruang hati yang malah lebih beku dibanding rindu

Kapankah hendak bagiku dan manusia merasa ingin denganMu Tiada terjawab secara jelas, namun pasti ia akan menghampiri Begitulah kehidupan ini senantiasa menantimu Ketika sang manusia terlahir bahkan ketika sang manusia hendak kembali kepadaMu

ehidupan, hidupku sekarang adalah yang harus aku pertaruhkan esok di kemudian hari... Aku, yang berkehendak bertemu permaisuri atas janjiMu Haruslah dahulu melintasi beribu pilu kehidupan Semenjak itulah rasa rindu selalu teringat bila suatu waktu kabut yang menderu memikatku

Muhammad Zaki Al-Aziz - 2012

Type and hit Enter to search

Close